Roslinda, Remaja asal Sumba Timur Terima Anugerah KPAI sebagai Anak Inspiratif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional , Roslinda (16), remaja asal Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, menerima Anugerah Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kategori Tokoh Anak Inspiratif yang Peduli Terhadap Perlindungan Anak.
Roslinda sejak 2017 secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan di forum anak, menyuarakan hak-hak anak di desanya, bahkan mewakili anak Indonesia untuk bersuara di forum PBB.
"Terima kasih untuk semua pihak yang telah mendukung saya. Penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi saya dan teman-teman saya untuk terus bersemangat mengampanyekan penghapusan kekerasan pada anak," kata Roslinda yang akrab disapa Oslin melalui siaran pers, Kamis (22/7).
Oslin merupakan anak keempat dari lima bersaudara asal Sumba Timur. Langkahnya menyuarakan perlindungan anak dimulai ketika Oslin pertama kali aktif dalam Forum Anak Desa, yang merupakan wadah bagi anak-anak di desa untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan kebijakan oleh pemerintah daerah.
Sejak itu Oslin semakin aktif dan terus mengajak teman-temannya untuk berani bersuara, hingga mereka bisa mendorong pemerintah desa menerbitkan akta kelahiran untuk anak-anak di desa. Sebab, saat itu hanya 20% anak yang memiliki akta kelahiran. Karena untuk membuat akta, warga harus pergi ke Kota Waingapu, dan tidak semua orangtua memiliki waktu maupun sumber daya untuk melakukannya, sehingga banyak anak kesulitan ketika akan melanjutkan sekolah ke tingkat SMA.
Kini seluruh anak di desa tersebut (100%) telah memiliki akta kelahiran. Oslin dan teman-temannya juga terus menyuarakan pentingnya perlindungan anak dari berbagai bentuk kekerasan seksual dan pernikahan dini.
Semangat Oslin inilah yang membawanya hingga terpilih mewakili anak-anak Indonesia di markas PBB New York pada 9-18 Juli 2019 dalam forum United Nations High Level Political Forum (HLPF). Tahun 2020, tepatnya pada 8 Oktober, Oslin kembali terpilih untuk menyampaikan suara anak rentan yang terdampak COVID-19 di Indonesia kepada para perwakilan negara-negara di PBB (UN Member States) secara virtual.
Ketua KPAI Susanto mengatakan, proses penjaringan para penerima anugerah KPAI dilakukan berdasarkan usulan pemerintah daerah dan sejumlah lembaga.
“Anugerah KPAI merupakan bentuk apresiasi kepada setiap pihak yang turut berkomitmen dalam upaya perlindungan anak. KPAI menggunakan beberapa indikator dalam penilaian yaitu komitmen, diferensiasi, inovasi, dan dampak pada perlindungan anak," kata Susanto.
Sementara Manajer Advokasi Wahana Visi Indonesia Junito Drias menyampaikan, peran anak-anak dalam melakukan perubahan ataupun penyusunan kebijakan sangat mutlak. “Mereka membangun perubahan di lingkungan masing-masing dan mempengaruhi remaja-remaja lain untuk melakukan serupa,” ungkap Junito.
Lihat Juga: Besok, GTV Ajak Kamu Rayakan Momen Exciting Bareng Trendsetter Paling Trending Tahun Ini!
Roslinda sejak 2017 secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan di forum anak, menyuarakan hak-hak anak di desanya, bahkan mewakili anak Indonesia untuk bersuara di forum PBB.
"Terima kasih untuk semua pihak yang telah mendukung saya. Penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi saya dan teman-teman saya untuk terus bersemangat mengampanyekan penghapusan kekerasan pada anak," kata Roslinda yang akrab disapa Oslin melalui siaran pers, Kamis (22/7).
Oslin merupakan anak keempat dari lima bersaudara asal Sumba Timur. Langkahnya menyuarakan perlindungan anak dimulai ketika Oslin pertama kali aktif dalam Forum Anak Desa, yang merupakan wadah bagi anak-anak di desa untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan kebijakan oleh pemerintah daerah.
Sejak itu Oslin semakin aktif dan terus mengajak teman-temannya untuk berani bersuara, hingga mereka bisa mendorong pemerintah desa menerbitkan akta kelahiran untuk anak-anak di desa. Sebab, saat itu hanya 20% anak yang memiliki akta kelahiran. Karena untuk membuat akta, warga harus pergi ke Kota Waingapu, dan tidak semua orangtua memiliki waktu maupun sumber daya untuk melakukannya, sehingga banyak anak kesulitan ketika akan melanjutkan sekolah ke tingkat SMA.
Kini seluruh anak di desa tersebut (100%) telah memiliki akta kelahiran. Oslin dan teman-temannya juga terus menyuarakan pentingnya perlindungan anak dari berbagai bentuk kekerasan seksual dan pernikahan dini.
Semangat Oslin inilah yang membawanya hingga terpilih mewakili anak-anak Indonesia di markas PBB New York pada 9-18 Juli 2019 dalam forum United Nations High Level Political Forum (HLPF). Tahun 2020, tepatnya pada 8 Oktober, Oslin kembali terpilih untuk menyampaikan suara anak rentan yang terdampak COVID-19 di Indonesia kepada para perwakilan negara-negara di PBB (UN Member States) secara virtual.
Ketua KPAI Susanto mengatakan, proses penjaringan para penerima anugerah KPAI dilakukan berdasarkan usulan pemerintah daerah dan sejumlah lembaga.
“Anugerah KPAI merupakan bentuk apresiasi kepada setiap pihak yang turut berkomitmen dalam upaya perlindungan anak. KPAI menggunakan beberapa indikator dalam penilaian yaitu komitmen, diferensiasi, inovasi, dan dampak pada perlindungan anak," kata Susanto.
Sementara Manajer Advokasi Wahana Visi Indonesia Junito Drias menyampaikan, peran anak-anak dalam melakukan perubahan ataupun penyusunan kebijakan sangat mutlak. “Mereka membangun perubahan di lingkungan masing-masing dan mempengaruhi remaja-remaja lain untuk melakukan serupa,” ungkap Junito.
Lihat Juga: Besok, GTV Ajak Kamu Rayakan Momen Exciting Bareng Trendsetter Paling Trending Tahun Ini!
(tsa)